Masih teringat ucapan dulu yang mengatakan bahwa bermain game hanya akan merusak otak dan membuat orang malas, image game memang lekat dengan hal yang adiktif dan berisi hal yang dirasa kurang baik entah moral maupun secara psikis. tapi ingatlah bahwa sebenarnya game didesain untuk mengasah otak manusia yang merupakan digitalisasi dari game yang ada di dunia nyata agar bisa dimainkan di komputer maupun konsol, lihat saja seperti game teka-teki yang biasa dibuat di flash, dan masih banyak macamnya.
Perubahan jaman dan pengemar game
yang semakin banyak adalah sebuah kesempatan bagi beberapa orang/developer
untuk memanfaatkannya, disinilah terjadi pembiasan dari game itu sendiri yang
pada dasarnya bermain game untuk cenderung mengarah mengasah otak diubah
menjadi hanya sekedar bersenang-senang dan sangat sedikit mengunakan intelegen,
bahkan mengajarkan untuk lupa terhadap dunia nyata dan beralih ke dunia maya
yaitu game (imajinatif). walaupun banyak muncul game-game yang tidak bermutu
dimana hanya menghabiskan waktu, berefek negatif dan bahkan menghabiskan materi
finansial, perubahan jaman juga mengugah para developer yang positif untuk
mengubah game menjadi permainan otak yang tidak hanya enak di mainkan namun
terdapat banyak sisi positif dan pelajaran yang dapat kita ambil, kita
tinggalkan developer nakal yang hanya ingin mengambil keuntungan tanpa
memikirkan efek para gamers yang memainkannya, beberapa developer jaman
sekarang sudah naik level dengan membawa cerita ke dalam game dan teka-teki
yang menyerupai kehidupan kita sehari-hari (diumpamakan dalam sebuah game), di
dalamnya kita bisa belajar membuat keputusan (cepat/penuh pertimbangan) yang
dimana keputusan tersebut akan berpengaruh dan mendapat konsekuensi yang akan
berpengaruh terhadap game yang kita mainkan bedanya jika game berakhir dengan
buruk kita bisa dengan mudah untuk merestart dan memulai lembaran baru dan
belajar dari keputusan yang kita ambil sebelumnya ( bukannya sudah seperti
pelajaran hidup, dimana kita harus belajar dari kesalahan dan berhati-hati
dalam mengambil keputusan). Setiap Level yang di suguhkan di dalam game juga
berbeda-beda tingkat kesulitan, dimana jalan ceritanya juga tidak main-main,
setiap gamers dituntut untuk memecahkan masalah (problem solving) dari setiap
level (belajar memecahkan masalah dari setiap level). Dan yang paling saya
alami sendiri adalah setiap game yang berbahasa inggriss benar-benar menuntut
saya untuk belajar bahasa inggris lebih giat, kenapa? karena untuk mengetahui
alur cerita dan setiap percakapan yang ada dalam game. saya yakin setiap gamers
yang mencintai game yang dimainkan akan mengalami hal seperti saya, bahwa game
juga mengajarkan gamers untuk belajar bahasa inggriss lebih giat bahkan secara
tidak langsung mengajarkan kita bahasa asing (tidak hanya bahasa inggriss saja).
Mungkin
beberapa pembaca akan bertanya-tanya bagaimana dengan game tembak menembak yang
mengajarkan bunuh membunuh dan bagaimana game GTA yang terkesan game kekerasan,
secara umum kita harus pandai memilih game yang kita mainkan dan jangan hanya
karena aspek graphic atau omongan orang kita tertarik untuk bermain game
tersebut tanpa menilik aspek moral yang akan ditimbulkan game tersebut. ketika
kita bertindak yang menyimpang didalam game kita akan mendapat konsekuensi
seperti misi gagal ataupun ditangkap polisi, bagaimana pun developer mencoba
membawa dunia real kedalam dunia maya (game) yang tetap mempertahankan
norma-normal moral walaupun tidak semua developer seperti itu, tapi tetap akan
saya kembalikan kepada personal masing-masing bahwa memilih game juga menjadi
tanggung jawab masing-masing gamers, toh setiap cover game diberi label batas
umur yang wajib dimainkan (PG).
Saya disini bukan memberikan
pembelaan terhadap apa yang suka saya lakukan bermain game, tapi satu hal
yang pasti ketika sesuatu hal yang berlebihan itu pasti tidak baik, entah itu bermain
game atau lainnya, saya hanya mencoba memberikan pandangan bahwa kebanyakan image game yang
muncul adalah efek negatif yang dpt merusak ataupun tidak baik untuk
dikonsumsi, jika secara berlebihan saya stuju namun kebanyakan
digeneralisasikan bahwa permainan game hanya akan berefek negatif, image dan
doktrin itu yg coba saya luruskan disini. Beberapa orang awam dan kolot (kebanyakan orang tua) mungkin tidak mengikuti
perkembangan game saat ini, dimana game jaman sekarang dirancang tidak hanya
memunculkan sifat adiktif dan asal klik namun lebih kepada banyaknya permainan
teka-teki yang tidak membutuhkan penalaran dan otak dalam memecahkan setiap
situasi di dalam sebuah permainan atau game.
Basically, Sekarang tinggal bagaimana seorang gamers bisa menjadi
gamers yang bijak, secara umum saya bagi menjadi dua, yang pertama
gamers galau yang hanya mencari kesenangan bermain game, biasanya bermain game yang
itu-itu saja (sudah terkena virus adiktif) dan gamers cerdas yang
memilih game tidak hanya berdasarkan pada unsur senang-senang semata
tapi melihat aspek story line, teka-teki dalam game dan lain-lain. " Only True Gamers know how to choose and play a good games!
" jadilah gamers yang bijak dalam menentukan pilihan dan satu yang penting
jangan bermain berlebihann. Don't Play it Much, Play it Smart!
Original post and words by goddinuse
Original post and words by goddinuse
0 komentar:
Posting Komentar